Saturday, March 31, 2012

Vitamin E Tak Bantu Cegah Sakit Jantung

shutterstock
Vitamin E Tak Bantu Cegah Sakit Jantung - Banyak orang percaya bahwa konsumsi suplemen vitamin E yang kaya akan antioksidan mampu mengurangi risiko seseorang dari serangan penyakit jantung. Benarkah?
Sebuah riset terbaru mengindikasikan, konsumsi suplemen vitamin E ternyata tidak memengaruhi risiko seseorang, khususnya wanita untuk terhindar dari penyakit gagal jantung. Hal tersebut disampaikan oleh para ilmuwan yang mempublikasikan penelitian terbarunya pada 20 Maret 2012 dalam jurnal Circulation.

"Suplemen vitamin E tidak meningkatkan maupun menurunkan risiko," kata peneliti studi, Dr Claudia Chae, seorang ahli jantung dari Massachusetts General Hospital.

Para ilmuwan meyakini bahwa temuannya menjadi yang pertama dalam melihat apakah konsumsi suplemen vitamin E dapat membantu wanita sehat dalam mencegah penyakit gagal jantung.

Chae mengatakan, temuan ini dapat menjadi bukti tambahan agar kita sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen vitamin E untuk mencegah penyakit jantung.

Dalam risetnya, Chae dan rekan-rekannya mengevaluasi hampir 40.000 perempuan yang terdaftar dalam Women Health Study. Masing-masing dari peserta diketahui mengonsumsi 600 IU vitamin E atau plasebo setiap hari.

Para peneliti mengamati relawan perempuan tersebut selama rata-rata satu dekade. Selama riset berlangsung, ada 220 kasus gagal jantung terjadi. Temuan juga mencatat bahwa asupan suplemen vitamin E tidak mengubah risiko mereka untuk terhindar dari serangan gagal jantung, bahkan setelah disesuaikan dengan faktor lainnya seperti usia.

Penelitian ini didukung sepenuhnya oleh US National Heart, Lung, and Blood Institute, US National Cancer Institute, Donald W. Reynolds Foundation and Elizabeth Anne, Karen Barlow Corrigan Women's Heart Health Program dari Massachusetts General Hospital.

"Ini adalah penelitian yang penting. Konsumsi vitamin E tidak diperlukan pada wanita yang mencoba untuk mencegah penyakit jantung." kata Dr Gregg Fonarow, direktur Ahmanson Cardiomyopathy Center dari University of California, Los Angeles.

Sementara itu, Dr Suzanne Steinbaum, dari Lenox Hill Hospital New York City, mengaku sependapat dengan temuan tersebut. Ia mengatakan bahwa suplemen vitamin E benar-benar tidak memiliki manfaat dalam mencegah penyakit jantung.

"Saya kira pesan yang bisa dipetik adalah bahwa seseorang dalam populasi yang sehat, tidak membutuhkan asupan suplemen vitamin E," kata Steinbaum.

Steinbaum menyarankan, wanita yang ingin mencegah penyakit jantung harus mengubah pola hidup mereka dengan rutin melakukan aktivitas fisik dan bukan malah mengandalkan asupan vitamin E.

Fonarow dan Chae sepakat bahwa ada strategi lain yang terbukti dapat mencegah serangan jantung selain dengan berolahraga seperti, menjaga tekanan darah pada tingkat yang normal, menjaga kolesterol, menjaga berat badan tetap ideal dan tidak merokok.

Pertajam Memori Otak dengan Buah Beri


shutterstock
  Pertajam Memori Otak dengan Buah Beri- Kelompok buah beri, seperti blueberry, blackberry, atau strawberry, mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Karena itu buah ini sangat direkomendasikan untuk memperlambat penuaan dan mencegah radikal bebas. Manfaat lainnya yang baru-baru ini diketahui adalah meningkatkan fungsi otak dan mencegah penurunan memori akibat penuaan.

"Selain terkenal karena efek antioksidan, konsumsi buah beri juga memiliki efek langsung pada otak," kata peneliti, Marshall Miller, dari USDA-ARS Human Nutrition Research Center on Aging, dan rekan yang mempublikasikan temuannya dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry.

Para peneliti mengatakan, hasil studi laboratorium pada hewan menunjukkan bahwa diet tinggi  buah kelompok beri memberikan efek menguntungkan pada jalur sinyal otak dalam mencegah terjadinya peradangan dan kematian sel. Efek perbaikan pada fungsi otak tersebut bahkan membantu mencegah terjadinya gangguan otak seperti Alzheimer dan demensia, yang berkaitan dengan usia.

Cara kerja berry pada otak


Pada temuan terbarunya, peneliti mempelajari tentang efek dari konsumsi beri pada sinyal otak atau komunikasi internal dan perilaku. Hasil temuan menunjukkan bahwa konsumsi buah beri seperti pada hewan dan manusia berkontribusi dalam mencegah penuaan pada otak dalam berbagai cara.

Pertama, kandungan antioksidan yang tinggi beri membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan oleh radikal bebas berbahaya, yang dilepaskan dalam tubuh dari proses "oksidasi."

Kedua, beri mengubah cara neuron di otak dalam berkomunikasi satu sama lain. Perubahan ini dapat mencegah peradangan yang dapat menyebabkan kerusakan sel otak dan dengan demikian meningkatkan kontrol gerakan dan fungsi.

Sebagai contoh, peneliti mengatakan bahwa hasil temuan telah menunjukkan bahwa beri mampu meningkatkan fungsi otak dan mengontrol pergerakan pada hewan.

Selain itu, beberapa studi pada manusia juga telah menunjukkan bahwa suplementasi diet dengan buah beri dapat mengurangi peradangan pada manusia. Anggur dan blueberry juga telah terbukti memperbaiki fungsi otak pada orang dewasa dengan gangguan mental ringan.

Para peneliti mengatakan, masih diperlukan studi lebih lanjut untuk menentukan apakah efek menguntungkan pada fungsi otak merupakan hasil dari senyawa tertentu dari buah berry atau kombinasi unik dari bahan kimia yang terdapat dalam setiap buah beri.

Obat Diabetes Cegah Sakit Jantung

shutterstock
Obat Diabetes  Cegah Sakit Jantung -  Riset awal yang dilakukan para ahli menunjukkan adanya potensi dan manfaat penggunaan obat diabetes yang sudah dikenal luas yakni metformin terhadap kesehatan jantung. Penelitian pada hewan yang dilakukan para ilmuwan dari Sahlgrenska Academy University of Gothenburg, Swedia mengindikasikan bahwa metformin dapat memberikan efek protektif terhadap jantung.

Dalam risetnya, peneliti melakukan percobaan kepada tikus untuk melihat dampak pemberian metformin. Studi ini merupakan hasil kerjasama dengan para ilmuwan dari Naples dan telah dipublikasikan dalam journal Diabetes pada 22 Februari 2012.

Hasil penelitian mengungkapkan, penggunaan metformin dapat membantu meningkatkan kapasitas pompa jantung, meningkatkan keseimbangan energi, mengurangi akumulasi lemak, dan membatasi hilangnya jumlah sel jantung yang mati.

Efek jangka panjang


Dalam kajiannya, peneliti juga melakukan percobaan menggunakan obat diabetes jenis lain (selain metformin) untuk mengetahui sejauh mana efek perlindungan pada jantung. Hasil menunjukkan, hewan yang diberi obat diabetes jenis lain, tidak mendapatkan manfaat positif pada jantung.

"Hewan-hewan yang digunakan dalam penelitian ini diberi metformin selama satu tahun, sehingga efeknya bertahan lama," kata Jorgen Isgaard, selaku pemimpin penelitian.

Penelitian terbaru pada pasien


Penggunaan obat-obat diabetes telah terbukti menimbulkan sejumlah efek samping serius pada pasien penyakit jantung. Rosiglitazone misalnya, baru-baru ini ditarik karena memiliki efek samping terhadap jantung. Sementara itu, metformin terkadang juga memiliki efek samping, terutama pada pasien dengan gagal ginjal.

"Hasil kami tetap memperkuat indikasi untuk menggunakan metformin sebagai obat diabetes, dan kami berharap ke depannya akan dilakukan penelitian terhadap pasien yang sebenarnya," kata Isgaard.

Apel pencegah diabetes

shutterstock
Apel pencegah diabetes - Penelitian terbaru dari Amerika Serikat menemukan bahwa konsumsi beberapa jenis buah-buahan seperti blueberry, apel dan pir berkaitkan dengan risiko lebih rendah mengidap diabetes.

Menurut peneliti, buah-buahan ini banyak mengandung flavonoid, senyawa alami yang hadir pada buah-buahan, sayuran dan biji-bijian, yang berdasarkan hasil beberapa riset terkait dengan manfaat kesehatan seperti rendahnya risiko penyakit jantung atau kanker.

"Orang yang mengonsumsi blueberry atau apel dalam jumah yang lebih tinggi, mereka cenderung memiliki risiko rendah terkena diabetes tipe 2," kata An Pan, seorang peneliti dari Harvard School of Public Health.

Menurut Pan, temuan ini menunjukkan adanya asosiasi, tetapi tidak secara langsung membuktikan bahwa buah-buahan itu dapat mencegah diabetes.

Riset yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition ini menunjukkan hasil yang sejalan dengan beberapa riset sebelumnya yang telah lebih dulu menghubungkan diet tinggi buah-buahan (kaya flavonoid) berkaitan dengan penurunan risiko hipertensi.

Menurut American Diabetes Association, sekitar 26 juta orang Amerika mengidap penyakit diabetes. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi atau menggunakan insulin, hormon yang mengubah glukosa dalam darah menjadi energi.
Diabetes tipe 2 biasanya dapat dikontrol dengan olahraga serta perubahan pola makan dan tanpa insulin.

Dalam risetnya, peneliti dari U.S. National Institutes of Health melacak pola diet sekitar 200.000 pria dan wanita selama 24 tahun.  Para peserta, di minta untuk mengisi kuisioner tentang seberapa sering mereka mengonsumsi makanan dan minuman tertentu dengan ukuran porsi standar. Pada awal riset, seluruh peserta diketahui tidak ada yang menderita diabetes, tetapi selama periode penelitian berlangsung, sebanyak 12.600 peserta didiagnosis dengan diabetes.

Hasil riset menemukan bahwa mereka yang gemar mengonsumsi blueberry memiliki risiko 23 persen lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidak makan blueberry. Sementara peserta yang makan lima atau lebih apel seminggu juga memiliki risiko 23 persen lebih rendah terkena diabetes ketimbang peserta yang tidak makan apel.

Para peneliti mengungkapkan bahwa senyawa flavonoid pada buah-buahan tersebut mungkin memberikan efek yang menguntungkan dalam menekan risiko diabetes. "Kami menemukan hasil yang konsisten dari tiga hasil riset. Di mana ketiga penelitian menunjukkan bahwa konsumsi apel dan blueberry bermanfaat untuk mencegah diabetes tipe 2," kata Pan.

Menurut Pan, temuan tersebut telah memperhitungkan faktor risiko lain, seperti berat badan, merokok dan riwayat keluarga diabetes. "Temuan ini sangat bagus karena mendorong kita untuk mengonsumsi buah-buahan secara langsung ketimbang jus buah (olahan)," katanya, mengutip bukti terbaru bahwa jus buah olahan yang diberi gula dan zat tambahan lain dapat meningkatkan risiko diabetes

Cara Mengurangi Kecanduan Kafein

shutterstock
Cara Mengurangi Kecanduan Kafein- Tak ada yang salah dengan kafein, sampai Anda menengguknya terlalu banyak sehingga menderita nyeri ulu hati dan sulit tidur. Jika Anda terlalu cemas tentang kemungkinan dampak buruk kafein dalam jangka panjang, cobalah menguranginya.

Mengurangi kafein memang bisa mengurangi keluhan nyeri ulu hati (acid reflux), gangguan tidur, dan kecemasan. Tetapi menghentikan kafein sama sekali bisa membuat Anda lebih mudah marah, kelelahan, bahkan sakit kepala. Untuk itu ikuti kiat-kiat aman mengurangi kafein seperti disampaikan oleh Robynne Chutkan, pakar gastroenterologi dari University Medical Center ini.

1. Kurangi perlahan

Bila Anda termasuk peminum berat kafein, maka Anda perlu menguranginya secara perlahan sehinga gejala ketagihan bisa dikurangi. Ingatlah bahwa kafein bisa didapatkan dari banyak sumber, termasuk cokelat.

2. Cari minuman pengganti

Sebagai awal mungkin Anda bisa mengganti kopi dengan kopi decaf yang kandungan kafeinnya jauh lebih sedikit. Perlahan gantilah kopi dengan minuman lain yang bebas kafein.

3. Redakan nyeri kepala
Sakit kepala yang berlangsung lebih dari dua hari bisa menjadi tanda Anda mengalami gejala ketagihan kafein. Bila sakit kepala mulai mengganggu konsumsi pereda nyeri kepala. Sebaiknya hindari aspirin atau ibuprofen dan memilih asetaminopen karena tidak menyebabkan nyeri ulu hati.

4. Minum lebih banyak air

Minum lebih banyak air adalah salah satu cara untuk melakukan detoks. Selain itu dalam keadaan terhidrasi, tubuh akan lebih waspada sehingga pikiran tetap fokus meski tanpa kafein.

5. Olahraga

Olahraga bisa memiliki efek seperti stimulan, seperti halnya kafein. Karena itu jika muncul tanda-tanda ketagihan kafein, seperti rasa lelah, pusing, lakukan aktivitas fisik untuk meningkatkan energi.

6. Asup makanan sehat
Bila selama ini kafein menjadi andalan dikala Anda sibuk, sebagai gantinya asuplah hanya makanan sehat, yakni yang tidak mengandung gula tambahan dan makanan siap saji. Makanan sehat adalah pemacu energi yang baik, terutama karbohidrat yang berasal dari serat.

7. Perhatikan jadwal

Ini berarti jangan biarkan "tangki" makanan Anda kosong dalam waktu lebih dari empat jam. Perut yang dibiarkan kosong akan membuat tubuh tak berenergi dan lebih sulit berkonsentrasi.

8. Cukup tidur

Kopi mengandung stimulan sehingga jika kita berhenti mengonsumsinya kita cenderung merasa kurang bertenaga. Padahal, obat paling ampuh untuk mengembalikan energi adalah tidur. Untuk menyiasati sulit tidur, hindari tidur siang, berolahraga secara teratur, dan tidur pada waktu yang sama setiap malam.

Pilihan Makanan Sesuai Golongan Darah

 
shutterstock
Pilihan Makanan Sesuai Golongan Darah  - Untuk mengetahui apakah makanan yang Anda konsumsi sesuai dengan kebutuhan atau tidak, rupanya sangat dipengaruhi dari jenis golongan darah. Ya, setiap golongan darah diyakini memiliki respon yang berbeda-beda terhadap apa yang Anda konsumsi.

Dr Peter D’Adamo, seorang dokter naturopati dan ahli dalam bidang golongan darah manusia mengungkapkan bahwa setiap golongan darah menghasilkan antigen yang bereaksi terhadap setiap jenis makanan. D'Adamo mengatakan, konsumsi makanan yang tidak menimbulkan reaksi baik terhadap golongan darah dapat menyebabkan kelelahan, retensi cairan dan masalah berat badan.

Sementara, jika Anda mengonsumsi makanan yang kompatibel dengan jenis golongan darah Anda, hal ini akan membantu meningkat energi, mencegah penyakit dan mengurangi berat badan.  Berikut ini adalah sekilas mengenai jenis makanan yang seseuai dengan golongan darah, seperti dipaparkan oleh D'Adamo:
Golongan Darah O
Golongan darah O merupakan salah satu jenis golongan darah yang paling umum dan jumlahnya paling banyak ketimbang jenis golongan darah lain. Sekitar 45 persen orang Amerika diketahui memiliki golongan darah O. Berdasarkan jenis makanan, orang dengan golongan darah O sangat cocok untuk mengonsumsi daging yang kaya protein tinggi. Individu dengan golongan darah O memiliki lebih banyak asam lambung ketimbang golongan darah lainnya, yang membuat mereka lebih cocok untuk mencerna daging.

Golongan Darah A
Menurut D'Adamo, orang dengan tipe darah A paling cocok untuk mengonsumsi sayur-sayuran alias vegetarian, karena mereka tidak memiliki cukup asam lambung untuk dapat mencerna daging. Diet protein nabati seperti kacang, legumes, kedelai dan karbohidrat kompleks adalah makanan yang cocok untuk Anda yang memiliki golongan darah A.

Golongan Darah B
Jagung, gandum, lentil, tomat, kacang tanah dan biji wijen merupakan jenis makanan yang dapat mempengaruhi metabolisme dan menyebabkan kelelahan serta retensi cairan. Orang dengan golongan darah B sebaiknya juga menghindari konsumsi ayam, karena memiliki lektin pada jaringan otot dan menimbulkan reaksi kurang baik dengan golongan darah mereka. Adamo menyarankan untuk mengonsumsi banyak sayuran dan memilih jenis daging yang lain seperti daging kambing, kelinci dan daging rusa.

Golongan Darah AB
Jenis AB adalah golongan darah paling langka. Di  Amerika saja, hanya sekitar 5 persen warga memiliki golongan darah ini. Mengingat golongan darah Anda mewarisi campuran gen, jadi makanan paling cocok untuk Anda adalah mengonsumsi campuran makanan laut, gandum dan sayuran. Menurut D'Adamo, individu dengan golongan darah AB kurang memiliki kadar asam lambung yang cukup untuk pencernaan daging, tapi mereka dapat mengonsumsi ikan. D'Adamo mengatakan, sayuran hijau, ikan laut dan susu rendah lemak merupakan makanan yang tepat untuk mereka dengan golongan darah AB.

Salmon Makanan Super Ibu Hamil


shutterstock
Salmon  Makanan Super   Ibu Hamil - Konsumsi ikan salmon ternyata dapat menaikan derajat kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandung. Hasil temuan para ilmuwan dari University of Granda menunjukkan, konsumsi dua porsi salmon seminggu dapat mempromosikan kesehatan ibu hamil dan bayi secara keseluruhan.

Ilmuwan menemukan, asupan ikan salmon meningkatkan kadar asam lemak omega-3 dan meningkatkan pertahanan antioksidan pada wanita hamil dan bayi. Konsumsi ikan salmon juga diketahui tidak mengubah tingkat stres oksidatif, respon inflamasi dan homeostasis (ketahanan) vaskuler.

Dalam risetnya, peneliti menggunakan sampel secara acak pada wanita hamil yang tingkat konsumsi ikannya rendah. Sampel dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, ibu hamil menerapkan pola diet seperti yang biasa mereka lakukan. Sementara kelompok kedua, ibu hamil diberi konsumsi dua porsi ikan salmon sejak usia kehamilan memasuki 20 minggu sampai batas waktu yang ditentukan.

Salmon yang digunakan dalam penelitian ini telah dipelihara dan diberikan makanan khusus sehingga salmon memiliki tinggi kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi dan rendah kontaminasi.

Sampel darah dan urin
Selanjutnya peneliti mengambil sampel darah dan urin dari dua kelompok. Peserta juga diminta untuk mengisi kuisioner tentang apa saja yang mereka makan pada minggu ke 20 dan 34 usia kehamilan, yang akan memberikan informasi tentang asupan makanan selama 12 minggu sebelumnya.

Selanjutnya, sampel darah dan urin peserta diambil kembali memasuki minggu ke 38 usia kehamilan. Hasilnya menunjukkan, konsentrasi asam lemak omega-3 meningkat pada wanita hamil yang diberikan asupan dua porsi salmon setiap minggnya.

Hasil yang sama juga terlihat pada bayi baru lahir. Dua porsi salmon setiap minggu membantu ibu dan anak mereka mencapai asupan asam lemak omega-3 sesuai dengan rekomendasi.

Para ahli juga menemukan, biomarker untuk oksidasi lipid dan kerusakan oksidatif pada DNA tidak dipengaruhi oleh asupan salmon. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa makan dua porsi salmon seminggu selama kehamilan tidak akan meningkatkan stres oksidatif.